PGRI Desak Reformasi Administratif Guru Segera Terwujud

josstoday.com

Nadiem Makarim

JOSSTODAY.COM - Pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim untuk peringatan hari Guru Nasional 2019 mendapat respons positif dari kalangan guru. Pasalnya, apa yang disampaikan Madiem masalah riil yang dihadapi guru.

Ketua Persatuan Guru Indonesia (PGRI) Sleman, Sudiyo mengungkapkan, beban administratif guru memang berat dan justru menghalangi peran guru sebagai pendidik. "Belum lagi dengan program sertifikasi guru yang harus dilakukan," kata Sudiyo Minggu (24/22/2019).

Sudiyo membenarkan, untuk mengejar ketertinggalan dan tuntutan di era milenial, butuh gebrakan. Selama ini, kata dia, guru melupakan tugas utamanya yakni membentuk moral anak bangsa, karena persoalan waktu dan beban kurikulum yang wajib ditaati.

Sudiyo mengatakan, mengubah cara ajar di kelas tidak mudah. Sebab kemauan dari guru saja tidak cukup. Jika Mendikbud sudah melempar wacana tersebut, menurut Sudiyo justru menjadi angin segar bahwa budaya mengajar yang dikeluhkan para guru karena harus full kurikulum, terjawab. “Sebenarnya guru juga ingin keluar dari pakem, tetapi tuntutan atasan memang begitu. Kalau pimpinan khususnya Menteri membuka ruang untuk itu, maka ini sebenarnya yang diharapkan,” kata Sudiyo .

Sudiyo juga berharap, reformasi administrasi harus segera diwujudkan, di samping metode mengajar di kelas.

 Sudiyo berpendapat, kehadiran Nadiem Makarim sebagai mendikbud sangat cocok. Pekerjaan terberat mendikbud adalah mengubah mindset guru dari sekedar transfer knowlage menjadi pendidik yang sesungguhnya. Selain itu, membuka cakrawala berfikir, sesuai kebutuhan generasi milenial.

Apa yang disampaikan Nadiem Makarim dalam pidatonya, benar-benar keluar dari dalam hatinya, tanpa beban dan juga pengalamannya saat masih bersekolah.

Sementara, Ketua PGRI Bantul, Totok Sudarto menyampaikan, guru menjadi titik-tolak kemajuan bangsa. Kehadiran guru di ruang kelas, tidak bisa tergantikan oleh teknologi mana pun. Teknologi sebagai pendukung, tetapi soft skill mutlak diperlukan.

Diakuinya, beban pendidik untuk mengejar prestasi mengajar sangat berat, sehingga tugas terpenting yakni pendampingan moral, terlupakan.

Totok setuju jika beban administratif dikurangi, meski tidak bisa meniadakan. (gus/b1)

Pendidikan Mendikbud Guru Nasional