Bom Gereja Katolik di Jolo, Indonesia Mengecam

josstoday.com

Polisi dan tentara berdiri di luar sebuah gereja yang dihantam bom di Jolo, Provinsi Sulu, Filipina, 27 Januari 2019.

JOSSTODAY.COM - Indonesia mengecam serangan teror di gereja Katolik, Pulau Jolo, Filipina Selatan pada Minggu (27/1). Dua serangan bom itu yang menyebabkan  17 korban tewas dan 42 korban luka.

Indonesia menyampaikan simpati dan duka cita mendalam kepada korban dan keluarga korban serta kepada Pemerintah Filipina.

Konsulat Jenderal Indonesia di Davao City, Filipina Selatan terus memantau perkembangan situasi dan terus berkoordinasi dengan otoritas keamanan dan rumah sakit setempat. Hingga saat ini, tidak ada informasi mengenai WNI yang menjadi korban dalam insiden tersebut.

Indonesia berkeyakinan Pemerintah Filipina akan menemukan pelaku teror tersebut dan menghukum sesuai ketentuan yang berlaku. Pemerintah Indonesia siap untuk memberikan bantuan, apabila diperlukan.

Bagi yang membutuhkan informasi lebih lanjut dan bantuan konsuler, dapat menghubungi hotline KJRI Davao City: +639662455472; +639977307179.

Seperti dilaporkan BBC, Minggu (27/1), bom pertama meledak saat misa berlangsung di gereja. Ketika aparat keamanan menyisir lokasi, bom kedua meledak di area parkir mobil.

Ledakan bom ini terjadi beberapa hari setelah referendum otonomi daerah digelar di Jolo.

Belum ada klaim tanggung jawab dari kelompok manapun atas serangan ini. Namun Jolo selama ini dikenal sebagai salah satu basis milisi Abu Sayyaf.

Ledakan pertama terjadi pukul 8.45 waktu setempat di Gereja Katolik Maria Gunung Karmel. Sebelumnya, gereja ini juga pernah dibom.

Mayoritas korban ledakan ini adalah warga sipil. Sejumlah foto yang beredar di media sosial menunjukkan jalan utama menuju gereja itu ditutup oleh tentara bersenjata lengkap. Para korban luka dievakuasi menggunakan pesawat ke kota terdekat, Zamboanga.

Menteri Pertahanan Filipina, Delfin Lorenzana, menyebut serangan itu sebagai perbuatan pengecut. Ia mendesak penduduk setempat untuk waspada dan membantu pemerintah mengeyahkan terorisme. (is/b1)

Serangan teror bom gereja Filipina