Banyak OTT, Johan Budi: Bukti Keterbukaan Jokowi

josstoday.com

Johan Budi. (Josstoday.com/Fariz Yarbo)

JOSSTODAY.COM - Banyaknya pejabat yang terjaring dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap pejabat negara maupun organisasi, menjadi salah satu catatan merah era pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Paling parah tentu 42 dari 45 anggota DPRD Kota Malang yang kini ditetapkan menjadi tersangka. Belum lagi, ada beberapa nama Menteri, Anggota DPR RI, Gubernur, serta Bupati/Walikota yang terjaring OTT.

Namun penilaian berbeda disampaikan oleh mantan juru bicara KPK, Johan Budi Sapto Pribowo. Ia mengatakan hal itu menjadi gambaran minimnya intervensi pemerintah dalam pemberantasan korupsi.

"Ada yang mengatakan bahwa sekarang ini korupsi di saat ini stadium keempat, atau kalau penyakit kanker udah stadium empat. Saya kira itu salah besar. Malah di pemerintahan Pak Jokowi ini pemberantasan korupsi dilakukan secara masiv. Apakah jaman orde baru itu karena jarang ditangkep kemudian anda menyimpulkan tidak ada korupsi? Kan tidak. Itu karena dulu tidak diberantas," kata Johan Budi.

Karena itu, ia menilai jika pada pemerintahan Jokowi saat ini ada keluangan untuk menindak siapapun yang melakukan korupsi.

"Ini menunjukkan Pak Jokowi tidak intervensi apapun.
Zaman Pak Jokowi semua bisa jadi tersangka, KPK diberi peluang cukup luang untuk melaksanakan tugasnya," tutupnya. (ais)

Pilpres 2019 Jokowi Korupsi KPK Johan Budi