Gubernur Banten Tetapkan Darurat Bencana

josstoday.com

JOSSTODAY.COM - Gubernur Banten, Wahidin Halim menetapkan tanggap darurat penanganan bencana tsunami Selat Sunda di Provinsi Banten mulai 27 Desember 2018 sampai 9 Januari 2019. Penetapan tersebut tertuang dalam Keputusan Gubernur Nomor 366/Kep.350-Huk/2018 tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Penanganan Bencana Tsunami Selat Sunda di Wilayah Provinsi Banten.

Selain itu, penetapan darurat bencana tersebut mengacu pada Keputusan Bupati Pandeglang Nomor 362/Kep.425/2018 tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Penanganan Bencana Tsunami di Kabupaten Pandeglang dan Keputusan Bupati Serang Nomor 360/Kep.504-Huk/2018 tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Penanganan Bencana Tsunami di Kabupaten Serang.

Dalam keterangannya, Jumat (8/12), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten sudah melaksanakan respons cepat dalam penanganan bencana tersebut. Seluruhnya terkoordinasi dengan baik yang langsung dipimpin Gubernur Banten dan Wakil Gubernur Banten.

Diketahui, pada 22 Desember 2018, wilayah pesisir Barat Provinsi Banten dilanda tsunami Selat Sunda. Bencana tersebut menerjang Kecamatan Anyer dan Cinangka di Kabupaten Serang serta Kecamatan Carita, Kecamatan Labuan, Kecamatan Panimbang, Kecamatan Sukaresmi, Kecamatan Cigeulis, Kecamatan Cibaliung, dan Kecamatan Sumur di Kabupaten Pandeglang.

Akibat bencana tersebut, sampai dengan 27 Desember 2018 data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten menyebutkan sebanyak 306 orang meninggal dunia, 709 luka-luka, 46 orang hilang, 14.587 orang sekarang berada dalam pengungsian. Sementara kerugian material mencapai 526 unit rumah, 33 roda empat, 42 roda dua, dan 14 hotel/vila, serta 60 warung kuliner, 215 gazebo, dan 44 unit perahu.

Pemprov Banten telah membangun 29 posko bantuan yang tersebar di seluruh area terkena bencana. Dua jam sejak terjadi bencana, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUPR) langsung menurunkan alat-alat berat untuk menormalisasi berbagai akses jalan yang tertutup, sehingga distribusi dan penyaluran bantuan bisa lebih cepat.

Demikian pula Posko Kesehatan yang ditempatkan di setiap Puskesmas. Ada juga obat-obatan, dan dokter dari seluruh kota/kabupaten di Provinsi Banten. Pemprov juga mempersiapkan berbagai sarana untuk tempat pengungsian dan dapur umum.

Gubernur Banten juga menginstruksikan agar penanganan ini terus dilakukan oleh seluruh instansi di bawahnya hingga pascabencana selanjutnya. Selain itu melalui informasi yang update dari BMKG tetap memonitor kondisi Gunung Anak Krakatau.

Gubernur Banten memberikan imbauan dan meminta kepada warga agar tidak melakukan aktivitas di sepanjang pantai dan menjauhi minimal radius satu kilometer dari pantai. "Kepada wisatawan untuk sementara tidak mengunjungi pantai sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Gubernur juga mengimbau, warga tidak panik dan tetap tenang. Namun, tetap waspada," kata Wahidin. (is/b1)

Tsunami Selat Sunda