Erdogan Tuntut Arab Saudi Ekstradisi Pembunuh Khashoggi

josstoday.com

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan

JOSSTODAY.COM - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menuntut Arab Saudi segera mengekstradisi para tersangka dalam kasus pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi.

Erdogan juga kecewa karena kasus Khashoggi tidak dibahas dalam perundingan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20, di Buenos Aires, Argentina, akhir pekan lalu.

Menurut Erdogan, pembunuhan Khashoggi merupakan ujian bagi seluruh dunia. Dia mendesak penyelesaian pembunuhan Khashoggi, namun bersikeras bahwa hal itu bukan dimaksudkan untuk merusak nama baik keluarga kerajaan Saudi,

Erdogan sangat frustrasi atas tanggapan Arab Saudi terhadap pembunuhan Khashoggi. Dia menuduh otoritas Saudi melakukan kontradiksi dan kebohongan, dengan mengubah cerita mereka dan menolak untuk berbagi informasi dengan penyelidikan Turki.

“Kami memiliki bukti bahwa Khashoggi telah terbunuh selama tujuh setengah menit dan telah berbagi bukti dengan negara-negara yang telah memintanya,” kata Erdogan, seusai pertemuan KTT G-20, di Buenos Aires, Argentina, Sabtu (1/12).

Saat berbicara kepada para pemimpin dunia di KTT G-20, Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman telah memberi "penjelasan yang luar biasa" dari situasi krisis Khashoggi. Pangeran Mohammed menyatakan bahwa Arab Saudi tidak bisa disalahkan kecuali kejahatan terbukti.

Arab Saudi telah menuduh 11 orang dengan pembunuhan itu, tetapi tidak ada rencana bahwa Saudi siap mengirim mereka ke Turki. Saudi juga menyangkal bahwa Putra Mahkota Muhammad bin Salman terlibat dalam pembunuhan itu.

Kolumnis Washington Post itu tewas dibunuh dengan keji di konsulat Saudi di Istanbul pada bulan Oktober. Oleh karena itu, Presiden Turki menegaskan pentingnya para tersangka yang ditahan oleh pemerintah Saudi harus diekstradisi untuk menghadapi pengadilan di Turki. (is/b1)

pembunuhan khashogi