BNN Ungkap Jakarta Peringkat Pertama Peredaran Narkoba

josstoday.com

Ilustrasi

JOSSTODAY.COM - Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebutkan angka prevalensi berjumlah 1,7% atau setara 3,4 juta orang di Indonesia selama tahun 2017. Salah satu provinsi yang angka prevalensi paling tinggi ada di DKI Jakarta.

Hal tersebut disampaikan Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat BNN RI, Irjen Pol Dunan Ismail saat mendatangi peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) di Danau Sunter, Jakarta Utara pada Selasa (17/7).

"BNN Kota Jakarta Utara melaksanakan peringatan hari anti narkotika internasional dengan apel siaga, pemusnahan dan pelepasan balon yang merupakan bentuk implementasi pencegahan narkoba," ujar Dunan.

Ia menyebutkan apel siaga yang dilaksanakan oleh jajaran stakeholder di Jakarta Utara dapat menjadi contoh dan diharapkan disambut respon positif oleh masyarakat Jakarta secara keseluruhan.

"Angka Prevalensi 1,7% atau 3,4 juta secara nasional. Dan DKI itu cukup besar di rangking 1. Tangkapan banyak di Jakarta Utara tapi itu masih baru yang muncul di permukaan, masih banyak yang beredar di bawahnya," tambah Dunan.

Dari hasil penelitian BNN, 50% pengguna narkoba itu coba-coba. Dan para pengedar saat ini mulai mengarahkan sasarannya kepada anak usia dini mulai dari tingkat Paud sampai Sekolah Dasar.

Kepala BNN Kota Jakarta Utara, Yuanita Amelia Sari juga melakukan pemusnahan barang bukti kasus selama kurun waktu setahun terakhir sebanyak 749,61 gram sabu, 2.682 butir Ekstasi, 348,77 gram ganja

Wakil Walikota Jakarta Utara, Junaedi yang turut memberikan stiker gerakan anti narkoba kepada pengguna jalan di depan Danau Sunter menyebutkan Pemkot akan turut mendukung pencegahan dan pemberantasan narkoba.

"Narkoba itu musuh tanpa wajah yang harus diberantas bersama-sama. Saya tegaskan sesuai Pergub jika ada tempat hiburan malam yang kedapatan membiarkan peredaran narkoba sanksinya kita dengan pariwisata akan membekukan bahkan mencabut izinnya," kata Junaedi. (is/b1)

BNN Narkoba