Cegah Tengkulak, Bulog Jual Komoditas Pangan dengan Sistem Online

josstoday.com

Dirut Bulog Budi Waseso saat melepas bahan pokok berupa beras dan daging dari Gudang Bulog Divre DKI & Banten, Rabu 6 Juni 2018

JOSSTODAY.COM - Perusahaan umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) pada pekan depan akan merealisasikan penjualan komoditas pangan seperti beras dengan menggunakan sistem online. Tujuannya, untuk memangkas distribusi pasokan sekaligus mengurangi permainan tengkulak yang mencari keuntungan. Hal tersebut disampaikan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso saat melepas 'Giat Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga Pangan Kerja Sama dengan Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya' di Gudang Bulog Divre DKI & Banten, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (6/6).

"Menjelang Idulfitri, kebutuhan bahan pangan meningkat. Harga menjadi mahal karena suplai di lapangan kurang. "Dalam hukum ekonomi, kalau suplai kurang, maka harga naik, ada oknum yang memanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan berlebihan dengan cara menimbun harga," ujar dia.

Menurut pria yang akrab disapa Buwas, pihaknya akan melakukan terobosan dengan menjual 9 bahan pokok secara online. Sehingga masyarakat tidak tidak perlu lagi pergi ke pasar induk. "Jadi cukup online, nanti langsung dikirim. Agar lebih praktis, nanti bekerja sama dengan transportasi online," kata dia.

Sistem ini diterapkan karena banyak tengkulak yang ingin mengeruk keuntungan. "Ke depannya akan kita bangun sistem lebih sempurna. Saya apresiasi kepada semua pihak yang siap memberikan kestabilan pangan di daerah," lanjut Buwas

Sementara Bulog juga dalam waktu dekat akan mengeluarkan beras lokal premium dengan kemasan eceran ukuran 200 gram. Beras sachet ini dapat dimasak menjadi 3 piring dengan harga Rp 2.500. "Ada kemasan sederhana, beras sachet yang ada di warung. Beras ini bisa dijangkau oleh masyarakat dari kelas paling bawah," kata dia.

Beras yang dimiliki Bulog saat ini jenis medium dan premium dengan standar mutu terjamin. Adapun harga beras medium yang dijual Bulog sebesar Rp 8.950 per kg. "Mudah-mudahan kedepannya bisa lebih murah, karena ini harga kebutuhan pokok masyarakat," kata dia.

Untuk kualitas daging impor sudah melalui persyaratan ketat. "Sudah ada jaminan halal dari MUI (Majelis Ulama Indonesia). Dari Komisi IV dan VI DPR sudah melihat tempat pemotongan dan pembuatan kemasan daging," tandasnya.

Operasi Stabilisasi Pangan
Dalam operasi gerakan stabilisasi pangan 2018, Bulog menjual komoditas pangan di sejumlah titik pada 4-8 Juni 2018 yang dibantu Kodam Jaya dan Polda Metro Jaya.

Harga komoditas beras premium dijual seharga Rp 59.000-Rp 61.000 untuk ukuran kemasan 5 kg. Untuk kualitas medium dengan kemasan sama dijual Rp 43.000-Rp 45.000. Gula dijual dengan harga Rp 11.500-Rp 12.500 per kg. Sementara minyak goreng dibanderol Rp 12.000 per liter, tepung terigu Rp 7.400 per kg, daging sapi Rp 80.000 per kg, daging kerbau Rp 70.000- Rp 80.000 per kg, dan daging ayam Rp 31.000-Rp 32.000 per ekor.

Bulog sudah memiliki stok 1.515.850 ton beras dengan realisasi penyaluran beras sejahtera (rastra) hingga 5 Juni sebesar 671.000 ton (90,52 persen) dan penyaluran cadangan beras pemerintah sudah mencapai 306.000 ton.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam negeri, Tjahya Widayanti menyebutkan pihaknya selalu memantau harga pangan di 34 provinsi. "Semua harga terkendali, suplai bahan pangan juga aman. Jadi tidak ada alasan bagi pedagang untuk menaikkan harga," kata Widayanti. (gus/b1)

Bulog