Independensi Jurnalistik, Pers harus Tetap Berimbang dan Bebas Tekanan

josstoday.com

Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung SH SIK (empat dari kanan) didampingi pembina Jurnalis Polres Malang, M Geng Wahyudi, saat peresmian media center Polres Malang bersama para ketua lintas organisasi profesi jurnalis, Sabtu (14/4) malam.

JOSSTODAY.COM - Media center yang lebih representatif kini dimiliki para jurnalis yang biasa ngepos di Porles Malang alias JPM. Fasilitas ruangan media center berukuran sekitar 3,5 x 10 meter persegi ini secara resmi dimanfaatkan Sabtu (14/4) malam.

Peresmian Media Center Polres Malang ini dilakukan langsung Kapolres Malang AKBP H. Yade Setiawan Ujung, SH SIK disaksikan seluruh jajaran Pejabat Utama (PJU) dan sejumlah Kapolsek. Acara dihadiri para jurnalis dari empat asosiasi jurnalis, yakni PWI (Persatuan Wartawan Indonesia), AJI (Aliansi Jurnalis Independen), IJTi (Ikatan Jurnalis Televisi), dan PFI (Pewarta Foto Indonesia), juga pembina JPM M. Geng Wahyudi.

Secara bergantian, para ketua asosiasi wartawan memberikan sambutan dan pesan kesannya terkait keberadaan Media Center Polres Malang. Ketua PWI Malang Raya M Ariful Huda maupun Hari Istiawan (ketua AJI Malang) menyatakan terima kasihnya atas fasilitasi pihak Polres Malang bagi para jurnalis untuk efektifitas kerja jurnalistik yang dilakukan di media center ini.

Walau begitu, baik ketua PWI maupun AJI sama-sama menekankan agar jurnalis tetap menjaga independensi dalam profesinya. Yakni, menghasilkan berita yang tetap berimbang dan bebas dari tekanan manapun.

"Pers harus tetap pada koridor ikut mencerdaskan masyarakat. Tulisan yang sedikit provokatif dan tidak berimbang, bisa menyebabkan dampak yang tidak baik bagi publik," demikian ketua AJI Malang, Hari Istiawan.

Dalam dialog ringan yang dipandu host dadakan Antika Hapsari ini, juga disinggung peran pers di tahun politik saat ini, yang mana banyak kampanye di media sosial. Terkait hal ini, para ketua asosiasi jurnalis bersepakat agar tetap mengedepankan Kode Etik Jurnalistik dan melakukan cek dan ricek sebelum berita ditulis.

Sementara itu, Aman Rahman dari PFI menyatakan, munculnya hoax di sosmed mestinya bisa disikapi. Dikatakan, hoax juga muncul di permainan visual gambar dan foto, termasuk video.

"Hoax bisa dikenali secara visual. Jadi harus dipastikan dulu apa maksud dan tujuannya. Jurnalis tetap harus bekerja sesuai kode etik jurnalistik," tegasnya.

Beberapa saat sebelum pemotongan pita peresmian ruang Media Center, Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung, SH SIK MSi menekankan, perlunya terjalin kekompakan antar asosiasi jurnalis dan sesama pewarta. Terlebih, ia berpesan agar jurnalis bisa bekerja sesuai peran dan tanggung jawabnya.

"Kerja jurnalis itu adalah to inform, educate, dan entertaint. Namun, yang paling utama harus bisa menjadi kontrol sosial terhadap realitas yang terjadi di masyarakat," tegas Kapolres.

Di akhir acara, juga dilakukan deklarasi bersama Pilkada Damai. Dengan membentang spanduk bertuliskan Lintas Organisasi Profesi Jurnalis dan Polres Malang, deklarasi diucapkan bersama-sama untuk mendukung pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur 2018 berlangsung sejuk, aman dan bermartabat. (amn)

Polres Malang Media Center Pers Independen